Alat berat adalah mesin yang digunakan dalam industri konstruksi dan pertambangan untuk melakukan pekerjaan berat dan memindahkan material dari satu tempat ke tempat lain. Alat berat dapat digunakan dalam berbagai jenis proyek, seperti proyek jalan, bangunan, jembatan, dan pertambangan.
Alat berat dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor teknis, seperti kapasitas kerja, jenis kerja, dan jenis mesin. Contoh klasifikasi teknis termasuk: excavator, bulldozer, wheel loader, dump truck, crane, roller compactor, dan lainnya. Setiap jenis alat berat memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam proses pekerjaan.
Dalam mengelola dan memilih alat berat di lapangan, perlu dilakukan analisis kondisi tanah dan proyek yang akan dilakukan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi kebutuhan kapasitas, kebutuhan jenis mesin, dan kondisi aksesibilitas lokasi proyek. Penentuan alat berat yang sesuai akan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi proyek.
Faktor-faktor teknis yang mempengaruhi alat berat di berbagai karakteristik tanah termasuk kondisi tanah, kondisi lahan, dan kondisi lingkungan. Hal ini akan berpengaruh pada pemilihan jenis alat berat yang digunakan dan cara penggunaan alat berat di lapangan.
Analisis teknis produktivitas alat berat pada pekerjaan pemindahan tanah mekanis sangat penting dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek. Pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan tanah hasil kinerja alat berat, analisis komponen-komponen biaya untuk menghitung biaya sewa alat berat, dan manajemen pengelolaan alat berat dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi proyek.
Dalam Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) pekerjaan tanah, perlu dilakukan analisis mengenai biaya pemeliharaan alat berat, biaya operasional, dan biaya sewa alat berat. Analisis pengendalian kebutuhan waktu pekerjaan tanah juga penting dilakukan untuk memastikan proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.